Web Hosting Bisnis Internet | Bisnis Online | Uang dari Internet |  Duit gratis | komisi 80%Pulsa Gratis | Pulsa Murah | Pulsa Handphone | Isi Pulsa

Mengingat Kematian

Ketahuilah Wahai Ummat Manusia bahwasannya selalu mengingat akan kematian itu disunnahkan dan harus benar-benar ditekankan atas diri kita, bahwa kita akan meninggal dunia sebab apabila kita selalu mengingat itu akan menimbulkan fadilah dan kebaikan atas diri dan hati kita salah satunya kita tidak terlalu banyak berangan-angan tentang dunia, dan akan menimbulkan sifat zuhud dari dunia yang fana’ ini, merasa cukup apa yang telah Allah berikan berupa rizki buat kita ( qona’ah ), lebih cinta kepada akhirat dan rajin beribadah kepada tuhan nya Allah, dan selalu berbuat kebaikan hanya ingin mendapatkan keridoaan Allah Swt. Ini semua apa bila kita selalu menginggatkan atas diri kita , kita akan menghadapi kematian. Nabi Muhammad Saw Berkata :


Perbanyaklah kalian menginggat atas kematian

Mengingat kematian bukan hanya di lisan saja yang mengatakan, kita akan mati, kita akan mati, itu sangat sedikit sekali manfaatnya, harus difikirkan dan dimasukkan didalam hatinya, berfikir nanti bagaimana mengahapi sakrotul maut, bagaimana keadaan kita ketika sakrotul maut, dan apa persiapan kita ketika maut menjemput kita. Apa dalam khusnul khotimah atau tidak.

Sebagian Ulama’ Salaf mengatakan
: Lihatlah setiap sesuatu yang baik, yang kira-kira sesuatu itu merupakan suatu kebaikan dan seseuatu itu akan medapatkan rido Allah dan Rosul-Nya dan engkau suka mati dan keadaan itu, maka lazimkan sesuatu itu atau perbanyaklah berusaha tidak meninggalkannya, seperti contoh membaca Alquran tentunya kita senang dan berharap meninggal dalam keadaan membaca alquran maka lazimkan membacanya setiap waktu, sebab kita tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia.

Begitupun sebaliknya apa bila kita takut mati dalam keadaan tidak diridloi Allah maka jauh kan ha-hal yang bisa menimbulkan murka Allah dan bisa mnyebabkan kita mati dalam su'ulkhotimah.

Adapun takut atas mengahapi kematian itu merupakan sifat manusia, karena mebayangkan sakitnya, dosanya, dan terpisah denga orang-orang yang kita kasihi.

Nabi Muhammad Saw Berkata :


Siapa orang yang rindu, kangen dan cinta ingin bertemu dengan Allah maka Allah pun akan rindu ingin bertemu denganya, dan barang siapa yang tidak mau atau benci bertemu dengan Allah maka Allah pun tidak mau bertemu denganya.

Assayidah ‘Aisyah RA berkata kepada Rosulullah ” Ya Rosuulullah Kami semua takut akan kematian, Maka Nabib Muhammad Saw : Sesungguhnya orang yang beriman apabila mengahapi sakrotulmaut diberikan oleh Allah Swt kabar gembira dengan rahmat Allah dah kasih sayang Allah, sebaliknya apa bila orang tidak beriman atau orang kafir apabila datang ajalnya akan diberikan kabar gembira berupa azab allah.

Maka dari itu, wahai sobat...marilah kita mengingat kematian karena mati itu pasti, dan tak dapat dihindari. Bertobatlah sebelum ajal menjelang...

Wallahu a'lambishowab...

Selengkapnya...

Apa Salahnya Menangis

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah SWT. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya.

Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya.

Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan

buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya. Rasulullah SAW meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar As Shshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rajulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala shalat di belakang Rasulullah SAW karena mendengar ayat-ayat Allah.

Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat : “Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Rabbnya, kemudian beliau menangis.

Lihatlah betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdo`a kepada Rabbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata?

Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo’a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya.
Seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo’a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran dirinya dan saudara seimannya. Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap saudara seiman menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan ummat.

Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdo`a memohon kepada Tuhan semesta alam.

Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata : “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad)”. (QS. Al Maidah: 83).

Ja’far bin Abdul Muththalib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nashrani yang bijak. Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habasyah itu. Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis.

Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya. Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran.

Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah SAW, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya. Ia tidak peduli ketika Allah SWT mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. (QS. An Nisa‘: 145)

Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah di saat membaca Al-Qur’an, menangislah ketika berdo’a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi ummat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah.

Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia. “Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82).

Wallahu a'lambishowab...

Selengkapnya...

Bikin Title Blog Cantik

Mau nulis apa ya...

m m m m . . .

Bingung gimana ya ngejelasinnya.
Langsung aj dech :D

Bikin blog kita supaya menarik dan asyik untuk dilihat, salah satunya yaitu dengan menggunakan coding untuk title blog yang lumayan menarik untuk kita lihat. ga statis...

Kalau ada yang mau title blog-nya seperti yang ada di blog ini, bacanya lanjutin...


OK...
Langsung aja yah...

Langkah-langkahnya:
1. Masuk ke menu edit HTML
2. Cari coding seperti dibawah ini
<title><data:blog.pageTitle/></title>
3. Kalau sudah ketemu, sisipkan coding berikut ini setelah koding diatas
<script>
var repeat=1
var title=document.title
var leng=title.length
var start=1
function titlemove() {
titl=title.substring(start, leng) + title.substring(0, start)
document.title=titl
start++
if (start==leng+1) {
start=0
if (repeat==0)
return
}
setTimeout("titlemove()",140)
}
if (document.title)
titlemove()
</script>
4. Selanjutnya Simpan

Tambahan: agar terlihat lebih cantik, sisipkan simbol apa aja diantara <title><data:blog.pageTitle/></title> dan </title>. contoh:
<title><data:blog.pageTitle/>::</title>
:: = sebagai pembatas agar terlihat lebih cantik

Selamat Mencoba


Salam Blogger

Selengkapnya...
Terimakasih telah berkunjung ke Blog yang sangat simple dan sederhana ini.